Selasa, 04 Agustus 2015

MATA TERAKHIRMU YANG MEMANDANGKU


oleh : Ajeng Maharani





wajahku telah lama terkepam, dan pilumu adalah lagu di otakku

tak ada pagi di ranjangranjang kita

lembah-lembah sunyi

sebilah belati,

yang tanpa mata

kau menari di antara jingga, di antara tumpukan gundu



ada bias hitam di ujung langit

kau tertawa sengit,

namun bulirbulir jatuh

di pipi

di dagu

lesap, menguap

namun gelebah tak menghilang



kita masih bocah di atas sepedasepeda tua

yang tertikam sebuah perkara, cinta

“Rasa ini, sesak!”

“Aku pergi, tapi tidak dengan hati,

dia telah terserak!”

kita terdiam,

dan hujan menari di atas tanahtanah retak





Sidoarjo—040815

 

1 komentar: