Kamis, 01 Juni 2017
SUATU KETIKA SAYA INGIN MENJELMA MANUSIA YANG MAMPU MEMPERMAINKAN WAKTU DENGAN BAHAGIA
Oleh: Ajeng Maharani
Mungkin sedikit konyol, tapi itulah yang tiba-tiba muncul di salah satu sudut labirin pikiran saya setelah membaca buku 'Mimpi-mimpi Einstein' karya Alan Lightman.
Mulanya, novel ini belum saya jamah sedikit pun sejak kedatangannya beberapa bulan yang lalu (seorang sahabat yang juga menggilai buku seperti saya memberikannya pada saya dan ia berkata novel ini sangat bagus), dan baru dua hari kemarin saya membacanya.
Novel setebal 137 halaman terbitan KPG (Kepustakaan Populer Gramedia) ini mengusung konsep realis magis, seperti Calvino, Borges, dan Lucius Shepard. Novel yang sangat cerdas menurut saya. Sang penulis adalah seorang fisikawan yang lahir di Memphis, Tennessee, pada tahun 1948, dan novel ini merupakan karya fiksi pertamanya. Berisi tentang dunia-dunia yang memiliki keunikan waktu. Dunia-dunia di dalam mimpi seorang lelaki muda yang jenius, Albert Einstein.
Dunia unik seperti apa saja yang termaktup dalam novel ini?
Satu dunia memiliki waktu yang berbentuk lingkaran, di mana orang-orang di dalamnya melakukan hal yang terus berulang-ulang. Satu dunia memiliki waktu yang mengalir dari muara ke arah yang sebaliknya, hingga orang-orang di dalamnya tiba-tiba saja terhempas ke masa lalu mereka. Satu dunia memiliki waktu yang berjalan melambat ketika jauh dari pusat bumi, hingga orang-orang (yang tidak i gin cepat tua dan mati) mulai membangun rumah di atas bukit, pegunungan, dan tiang-tiang. Satu dunia tidak memiliki waktu, yang ada hanyalah peristiwa-peristiwa yang membeku. Dan masih banyak lagi kegilaan di dalamnya.
Saya kemudian berpikir, bagaimana jika waktu semacam itu benar-benar ada di dunia ini? Bagaimana jika seandainya saja saya memiliki kemampuan mempermainkan waktu sesuka hati saya? Apa yang akan saya lakukan?
Pertama kali, mungkin, saya akan mengambil kembali waktu-waktu yang telah dicuri secara paksa dari saya (mungkin oleh seseorang atau beberapa orang). Saya akan mengumpulkan seluruh waktu itu ke dalam sebuah kotak. Hingga satu hari, ketika saya ingin, saya akan mengambilnya satu demi satu, dan menjalani waktu-waktu itu dengan sukacita. Tidak ada kepedihan. Tidak ada kesakitan-kesakitan. Saya akan menjadikannya sebahagia mungkin, hingga menjelma kenangan yang tidak akan pernah saya sesali nanti.
Mungkin akan ada yang bertanya, waktu semacam apa yang telah dicuri dari saya. Tapi untuk saat ini saya tidak ingin mengisahkannya. Belum. Mungkin suatu hari nanti, pada tulisan yang lain.
Hal kedua yang ingin saya lakukan adalah membuat saya awet muda, dengan cara membekukan waktu, lalu saya akan melakukan hal-hal gila yang ingin saya lakukan tapi belum sempat saya lakukan. Mungkin semacam film Korea, Vanishing Time, di mana seluruh isi pulau melambat; manusia, ombak, burung, debu, angin, lalu sang tokoh utama berjalan di antara mereka dengan penuh sukacita. Saya akan mencuri es krim dari tangan seorang bocah, membaca buku sebanyak-banyaknya dalam sebuah toko buku, mencoba baju-baju mahal dan bermerk, merampok isi restoran-restoran ternama dan menguasai dapurnya, dan yang lebih gila lagi, saya akan menculik seorang aktor Korea yang paling tampan, idola saya (mungkin Lee Min Ho atau Kim So Hyun), lalu menciumi dan memeluk mereka tanpa ampun.
Benar-benar gila. Dan edan! Tapi memang begitulah yang tercipta setelah saya membaca novel tersebut. Walau pada akhirnya, saya membangunkan diri saya sendiri dan berkata, "Oke, waktunya bangun dan kembali waras!" dan mimpi-mimpi konyol itu akan menjelma tulisan fiksi yang bisa dibaca orang lain. Setidaknya, kegilaan itu membuahkan hasil.
'Jangan takut memimpikan hal-hal gila, karena Albert Einstein pun memulai segalanya dengan pemikiran yang gila.' []
#NulisRandom2017 #NulisBuku #AjengMaharani
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wow. Saya suka dengan kegilaannya hehe
BalasHapus