Minggu, 09 Agustus 2015

FIKSIMINI LOVERS (part 1)


sumber gambar : google
 
 
FIKSI MINI LOVERS #1

 

 

Fiksi mini terbaik pilihan LovRinz minggu ini.

Tema: KOTOR

 

MUGHOLADHOH

Setelah membunuh, dia membilas tubuhnya tujuh kali, salah satunya dengan tanah. (Durroh Fuadin Kurniati)

 

MENGUMPAT

Dengan wajah marah, seorang ibu menggosok bibir anaknya hingga berdarah. (Ajeng Maharani)

 

BERANI KOTOR ITU BAIK

Dia tersenyum puas setelah anak, istri, serta tetangganya berpesta dengan uang hasil korupsi. (Durroh Fuadin Kurniati)

 

ANTI NODA

Seorang gadis belia terus menggosokkan detergen bertuliskan anti noda ke seluruh tubuhnya. “Dosaku sudah bersih sekarang,” gumamnya sambil membayangkan adegan semalam di pinggir pantai bersama kekasihnya. (Gina Rochima)

 

PEREMPUAN KOTOR

Semua tetangga memberinya cap seperti itu, lengkap dengan label harga. (Durroh Fuadin Kurniati)

 

DOKTER GIGI

“Silakan dilihat, Bu. Saya sudah membersihkan semua gigi suami Anda yang mengotori mulutnya.” (Gina Rochima)

 

KARAT

Jeumpa menanti Benu hingga beroksidasi. (Lina Agustiani)

 

KERUH

Lelaki itu akhirnya meminum kekeruhan dalam rumah tangganya yang ia buat bersama wanita lain. (Gina Rochima)

 

SEPATU

Gadis itu mendekap high healsnya yang kotor, sambil menangis memandang kedua kakinya yang tersangkut pada truk yang melaju. (Siti Chafidoh)

 

MENCUCI UANG

Rekening bengkak milik guru TK. Keponakan Bupati. Disidak KPK. (Damar Hening Sunyiaji)

 

ANAK HARAM AKIBAT PERBUATAN KOTOR

Dombanya melahirkan. Bayi domba itu memanggilnya ‘Papa’. (Shilpa Yahya)

 

MENCUCI

“Bi, lagi apa?” tanya sang nyonya | “Lagi cuci hati, Bu,” jawab sang pembantu sambil buru-buru menutupi jasad majikan lelakinya dengan karung goni. (Re Tiapian)

 

ANAK IBU

Seorang anak kecil terjatuh dan menangis memanggil ibunya. Seorang lelaki berlari tergopoh menghampiri dengan bibir tercoret gincu. (Rinidiyanti Ayahbi)

 

MENGINTIP

Anak itu suka mengintip ibu-ibu yang sedang mandi sampai kedua bola matanya keluar dan jatuh ke telapak tangan. (Nichma Farid)

 

BUANG SAMPAH PADA TEMPATNYA

Aku melemparkan mayat preman busuk itu ke dalam tempat sampah. (Patrianur Patria)

 

SELIMUT PUTIH

Aku melihat adik tertidur di kamarnya, memakai selimut putih yang kotor oleh tanah, tepat di hari ke empat puluh dia meninggal. (Gus Jun)

 

SAMPAH

Politikus itu membersihkan sampah-sampah Kali Ciliwung dengan mulutnya. (Ida Fitri)

 

DAUR ULANG

Anak-anak pengemis di lampu merah didaur ulang menjadi mata, ginjal dan jantung, kemudian dilempar ke pasar dengan harga tinggi. (Ida Fitri)

 

KEMBANG KANTHIL

Persiapan pernikahan telah 90% siap. Tinggal menunggu hari bahagia itu datang.
"Kembang kanthilnya sudah, Nduk?"
"Buat apa, Bu?
"Supaya kamu terlihat berseri di hari pernikahanmu."
Bukan hanya seikat kembang kanthil, sekeranjang pun dibawanya.
"Nduk, setelah kotor cucinya pake' campuran kembang kanthil biar Ibumu ndak tahu," bisik bapak sembari menutup resleting yang belum sempurna. (Maya Madu)

 

BEBAS NODA

Para gadis desa wajib bersyukur, sudah tiga hari ‘burung’ itu terkulai lemah diborgol polisi. (Shilpa Yahya)

 

CUCI MATA

“Apa yang kamu lakukan, Nduk?” | “Bersih-bersih,” ujar sang anak sambil menyikat matanya dengan detergent. (Naura Yani)

 

HADIAH KELAHIRAN

Bau sampah busuk adalah seluruh ingatanku tentang hidup; pada dua jam jantungku yang berdetak lemah. (Dini Istiqomah)

 

KAMBING HITAM

Sekumpulan kambing heran melihat salah satu temannya yang sibuk luluran dan mandi. Ketika ditanya, kambing itu menjawab, “Aku ingin putih, aku bosan disalahkan terus.” (Naura Yani)

 

 

FIKSI MINI LOVERS #2
 
 
Topik Fiksi Mini: CINTA
 
 
CINTA ITU SALING BERBAGI
Kakek-nenek bergantian memakai gigi palsu saat waktu makan tiba. (Ajeng Maharani)
 
CINTA BUTA
“Aku igin tahu seberapa dalam isi hatimu padaku, Beb,” ujar seorang nenek sambil merobek dada suaminya. (Gina Rochima)
 
CINTA MATI
“Sekarang kau milikku utuh, takkan kubiarkan wanita jalang itu merebut hatimu lagi,” ucap istri tua sambil memasukkan hati suaminya ke dalam tabung. (Gina Rochima)
 
DEMI CINTA
Seorang ibu melahirkan bayi vampir. Dibiarkannya sang anak menyesapi darah sang ibu hingga kering. (Lina Agustiani)
 
HADIAH ULANG TAHUN
“Bulan depan umurmu genap 50 tahun ya, Bu?” | “Iya, Pak, memangnya kenapa? Mau ngasih kado spesial?” | “Nggak, kalau sudah genap 50 aku mau tukar 25-an 2.” (Anggun Cahyani)
 
BETAH
Berasa baru kemarin di sini, kucing sudah empat kali melahirkan. (SuEff Idris)
 
POLIGAMI
“Aku mau menikah lagi.” | “Iya, silakan.” | “Kok boleh? Kau sudah tak mencintaiku lagi, ya?” | “Tidak,” jawab sang istri sambil memandangi foto pacar barunya. (Naura Yani)
 
JODOH
“Kapan aku akan bertemu jodohku?” tanya seorang lelaki di hadapan seorang dukun. | “Nanti ketika umurmu 25 tahun. Tapi ....” | “Tapi apa, Mbah?” | “Kau akan mati di usia 24 tahun.” (Dee Chie Putri BundaRosiy)
 
CINTA MONYET
Setiap kencan, kami bergelantungan di dahan-dahan pohon. (Ajeng Maharani)
 
CINTA ITU ...
Terletak pada salso minimun di buku tabunganmu. (Ida Fitri)
 
CINTA (WARNA) PUTIH
Ia mengkafani kekasihnya hidup-hidup. (Ajeng Maharani)
 
BENIH CINTA
Kusemai benih di matamu. Tumbuh menjadi daun, bunga dan buah yang bercahaya. (Lina Agustiani)
 
BUKAN CINTA BIASA
Karena tak mau kehilangan, Lasmini menyimpan jasad suaminya di kolong risban sampai jasad itu berubah tulang. (Ademia Nurul Fuadah)
 
SURAT CINTA
Pada ranting-ranting telah tumbuh ratusan daun bertuliskan namamu. Dihempas angin satu-satu berguguran. Lenyap. (Lina Agustiani)
 
HARGA CINTA
Aku mendatangi pagi untuk menawar harga cinta. Tapi tak satu pun tersisa. Ke mana cinta pergi? Cinta sudah diborong penguasa, jawab centeng pasar pagi. (Ida Fitri)
 
PASANGAN SELINGKUH
Kedua sejoli itu mengendap-endap, menyelinap di antara celah waktu yang lengah. Keduanya berpelukan mesra sambil beradu kumis. (Gun Jun)
 
CINTA MEMBUTAKAN
Cinta adalah sembilan bulan saat kau terhubung dengan plasenta wanita yang kini kau gorok lehernya demi seonggok warisan. (Dini Istiqomah)
 
CINTA MATI
Pria itu mencium mesra kening istrinya sebagai kecupan selamat tidur. Lalu berselimut berdua dengan istrinya yang tak mungkin bangun lagi. (Gus Jun)
 
DEMI BANGSA
“Aku cemburu, Mas, kamu mencintainya melebihi aku.” Santi menangis di samping makam suaminya yang gugur di medan perang. (Indri Listya Rahman)
 
PENJAJAH CINTA, HARGA SEKALI SENTUH
Dada atas Rp. 8000,- | Dada bawah Rp. 7000,- | Paha Rp. 6000,- (Lina Agustiani)
 
CINTA BUTA
Suaminya yang lumpuh menunjukkan arah yang harus mereka tempuh, dari balik punggung sang istri yang memanggulnya. (Patrianur Patria)
 
CANDLE LIGHT DINNER
“Ini sudah romantis belum?” tanya Mas Yayang di antara pendar-pendar lilin di sekeliling kami. | “Ah, apaan, Bang! Tiap malam jagain lilin di mana romantisnya?!” kataku ketus sambil mengunyah kembang kantil. (Durroh Fuadin Kurniati)
 
CINTA SEGITIGA
Dua kucing jantan saling menatap garang, sementara seekor kucing betina menjilati empat anak yang baru dilahirkan. (Patrianur Patria)
 
MENCARI CINTA
“Kamu sembunyi di mana, Nduk?” keluh seorang ibu sambil mencari anaknya di laci lemari. (Patrianur Patria)
 
ENGKAULAH BINTANG
Karet di ujung pensil ini cukup untuk menghapus bintang dari langit ketika kau tak lagi di sisi. (Lina Agustiani)
 
SEBUAH CINTA, SEBUAH DOA
Si kakek terus berjalan sambil memunguti air mata di atas singkong goreng yang ia jajakan. (Gina Rochima)
 
(BUKAN) CINTA MATEMATIKA
“Dear, Matematika. Jangan menyuruku mencari variable X, cause my ‘ex’ would never come back!” (Dini Istiqomah)
 
 
FIKSI MINI LOVERS #3
 
 
Topik Fiksi Mini: PERAYAAN
 
 
BERKENALAN
Terima kasih telah membuat perayaan ini. Para hantu menyambutku di mulut kubur. (Jeli Manalu)
 
TUMBAL
Malam satu Suro, bau kemenyan membumbung, gadis cantik terjebak di Desa Wingit. (Nila Kurniasih)
 
ULANG TAHUNKU
Ibu menangis bahagia, aku menjadi lilin di atas kasur. (Shilpa Yahya)
 
PETASAN
Gadis itu tersenyum menunggu petasannya menyala. Tak berapa lama kemudian, kepalanya melayang lepas dari jasad. (Yannah Akhras)
 
KEMBANG API
Seorang gadis kecil tertawa riang bersama keluarganya yang duduk santai di depan rumah, menyaksikkan hujan bom di kota sebelah. (Patrianur Patria)
 
SENYUM
Lionel tersenyum lebar, selepas merayakan pernikahan dengan almarhum kekasihnya. (Maya Madu)
 
MENANG MAIN LAYANGAN
Aku bermain layangan. Di jalan, telah ditemukan sepenggal kepala dalam helm. (Dini Istiqomah)
 
IMLEK
Angpao-angpao sempoyongan, menjemput zakat dari rumah Pak Haji | “”Tidak tiap hari kau keluar!” (Ernie Rahma Yunita)
 
PILPRES
Orang-orang berbaju seragam, berpidato seragam, berjanji seragam dan berbohong seragam. (Ernie Rahma Yunita)
 
EVIL PARTY (2)
Lagi-lagi setan bersorak. Siswi klas enam merayakan kelulusan di hadapan dukun beranak. (Dini Istiqomah)
 
GRADUATION DAY
Hari wisuda tiba. Aku yang memakai toga tidak nampak dalam pigura foto bersama keluarga. (Dini Istiqomah)
 
KADO NIKAH TERINDAH
“Terima kasih, Sahabat, karena kau menolak cintanya.” (Nur Jannah Al-Islamiyah)
 
PESTA PERNIKAHAN
Dengan isak tangis haru keluarganya, Udin mengucapkan ijab qobul di depan mayat istrinya. (Naura Yani)
 
PEMUJA HARTA BERDARAH
Satu-persatu anggota tubuh dipersembahkan untuk perayaan iblis. (Kayla Mubara)
 
ANNIVERSARY
Surtini menggali kubur suaminya, untuk merayakan ulang tahun pernikahan yang pertama. (Ademia Nurul Fuadah)
 
IMLEK
Ini tahun harimau, ujar ibumu sambil mencakar ayanh yang selingkuh. (Damar Hening Sunyiaji)
 
IDUL ADHA
Karena ingin selamat saat melewati Jembatan Sirotol Mustakim, Sunaryo menyembelih anaknya. (Ademia Nurul Fuadah)
 
IMLEK 2
Angpao pemberian ibumu. Isinya surga. Ia telah mengerat telapak kakinya. (Damar Hening Sunyiaji)
 
TIUP LILIN
Setelah si anak meniup lilin, bapaknya pun mati. (Durroh Fuadin Kurniati)
 
VALENTIN
Gara-gara setengah gram Chunkybar, perut Anti gembung, sesuatu menendang-nendang di dalam perutnya. (Damar Hening Sunyiaji)
 
ANGPAO
Barongsai mengunyahi tangan-tangan para dermawan. (Lina Agustiani)
 
BUKA BERSAMA
Kami duduk bersila di depan menu hari ini: duri ikan, tulang ayam, dan nasi basi. (Durroh Fuadin Kurniati)
 
IMLEK
Lepas tampil di pertunjukan barongsai, A Feng susah makan karena kepalanya masih dilaundry. (Durroh Fuadin Kurniati)
 
ANNIVERSARY
“Kuawetkan hatimu dalam freezer biar cinta kita selalu segar hingga perayaan yang ke-50.” (Lina Agustiani)
 
RANJANG PENGANTIN
“Mas, kok belum bangun juga?” tanya seorang wanita pada tubuh kaku di atas ranjang, sehari setelah pernikahan. (Re Tiapian)
 
KEPALA KONIP
Konip tertawa terkekeh di Hari Idul Adha sambil menenteng kepalanya sendiri. (Muhammad Walid Khakim)
 
PESTA ULTAH
Aku pergi ke diskotik, bersama Munkar dan Nakir. (Re Tiapian)
 
MALAM TAHUN BARU
Aku terdiam kehabisan darah. Busana terkoyak, harta amblas. (Rima Miftachul Hidayah)
 
 
 
(Kumpulan FiksiMini tersebut diambil dari kelas #FiksiMiniLovers grup LovRinz and Friends)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar