Sabtu, 22 Februari 2014

CINTA ANTARA TIGA



"Kau tahu Bie? Kamu seperti anak yang setelah puas bermain dengan mainanmu, lalu pulang untuk mendapat belaian dari sang Ibu. Mungkin iya, aku adalah tempatmu pulang dan melepas kelelahanmu, tetapi aku bukanlah tempatmu untuk berbagi kebahagiaan bersama. Bukan aku, Bie. Tetapi dia."

"Tetapi aku benar-benar mencintaimu, Wi."

"Caramu mengartikan rasa cinta kepadaku dan caramu mengartikan cinta kepada dia, berbeda. Aku persinggahan senjamu, sedangkan dia tempat berbagi binar ceriamu."



"Kehadiranmu memberikanku ketenangan, Wi. Dan itu tidak kudapatkan dari dia. Dalam perjalanannya, sebuah kapal layar tidak mungkin memilih berlayar pada arum jeram, dia pasti lebih memilih mengarungi samudra yang tenang. Dan seperti itulah pernikahan kita."

"Tetapi Bie, pada kenyataannya, kamu menginginkan berpetualang pada arum jeram bukan! Mengapa? Itu karena dia bisa membuat debaran cintamu kembali menyala, menjilat-jilat seperti bara api. Sedangkan jika aku? Api cinta kita tenang seperti nyala lilin."


~ seperti inikah cinta bagimu, Bie ~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar