bulan durjana selalu
menghantuiku
pun gemericik ombak pantai
malam yang syahdu
membuatku busuk perlahan pada
sebuah ingatan
aku berkata kuat
namun kalanya mengapung lemah
Ru, aku limbung ditelan senja
kesumba
yang membaur pada kenangan
bolehkah aku datang padamu?
Ru, ijinkan aku jatuh pada
dekapmu
membiaskan warna kelamku di
pangkuan
membenamkan semua sengguk
gila yang melumat rasa cinta
mencabik membran tipis antara
kita
tolong,
berilah aku cinta
yang pernah kau tawarkan
padaku
kapankah kau menculikku
diam-diam, Ru
datang, dan rengkuhlah lukaku
aku meradang karena rindu kepadamu...
karena jejak cintanya, hanya
mampu memberi air mata...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar