Oleh : Ajeng Maharani
Cinderella
manyun. Ia menekuk wajahnya hingga berlipat-lipat. Wajah cantik itu kini nampak
lebih tua dari usianya. Bagaimana tidak, malam ini ia sudah dandan begitu
cantik dengan bantuan dua ekor tikus, seekor katak dan ibu peri yang baik hati.
Tapi, ketika
ia sampai di istana, yang didapatkan hanya rasa kesepian. Seorang diri, di
sudut ruangan pesta, sambil terus menarik napas panjang.
Pangeran
memang tampan bagi Cinderella, namun entah kenapa dia begitu genit dan terlihat
konyol di matanya. Setiap melihat gadis cantik dengan perhiasan yang
'bling-bling' mata pangeran itu seketika berubah menjadi hijau. Melihat
perubahan pangeran impiannya, Cinderella menjadi muak. Ia semakin sibuk melipat
kegelisahannya sendiri.
Pukul dua
belas malam hampir tiba. Cinderella memutuskan segera pulang. Matanya sudah
terlalu jengah melihat adegan dansa yang tak lagi diharapkan olehnya.
Baru saja
Cinderella hendak melangkahkan kakinya menuruni anak tangga, tiba-tiba
terdengar suara gaduh dari dalam istana.
“Pesta telah
berakhir! Ayo keluar! Keluar!”
Dengan wajah
panik dan pucat, pangeran mengusir para tamu pesta dansa. Raja dan ratu pun
terlihat sibuk menggiring putri-putri cantik dari penjuru belahan dunia itu
keluar dari istana.
'Teng! Teng!
Teng!'
Terdengar
bunyi lonceng tanda waktu tengah malam telah tiba. Pangeran berteriak semakin
beringas. Matanya merah karena menahan amarah. Jantung Cinderella berdegup
kencang. Ia mulai ketakutan melihat wajah pangeran itu, bercampur rasa ingin
tahu yang menyelinap di hati, ada apa yang sebenarnya sedang terjadi?
Hingga
akhirnya, tepat ketika suara lonceng kedua belas behenti, lambat laun istana
megah yang tadinya indah dengan ornamen-ornamen pualam dan berlapiskan emas itu
berubah menjadi gubuk yang bobrok. Sementara baju pangeran berubah menjadi
compang-camping dan lusuh. Pun demikian pula dengan kedua orang tuanya.
Cinderella
menelan ludah dengan mulut yang terperangah. Tanpa banyak bicara lagi, ia pun
berlari menuju kereta kudanya yang gagah nan indah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar