Sumber gambar : Google
FIKSIMINI
LOVERS #5
Tema : MUSIM
PACEKLIK
Buka dompet, tiba-tiba ingat mantan suami. Dialah sang penyelamatku. (Rina
Rinz)
MUSIM UJIAN
Para pelajar kenyang makan soal. (Sang Bayang)
SEMI
Teringat senyummu, tiba-tiba dada dipenuhi bunga merekah. (Naura Yani)
MUSIM GUGUR
Banyak wanita Indonesia meninggal saat melahirkan. (Lina Agustiani)
MUSIM PEMUTIH WAJAH
Ochin mandi pakai Bayklin. (SuEff Idris)
MUSIN KAWIN
Seorang Naib pingsan setelah menikahkan sekampung. (Lina Agustiani)
MUSIM EVENT
Banyak penulis tewas di garis kematian—dead line. (Lina Agustiani)
MUSIM PILU
Ratusan kain kafan mengantri, menanti para pelopor kebenaran. (Rosi
Ochiemuh)
MUSIM GUGUR
Hari ini pacarku tinggal dua. (Ika Marwah)
MUSIM BEGAL
“Jangan sampai kita dibakar massa!” (Riebuan Cahaya)
GARA-GARA PIL KB GRATIS
Musim kawin tiba, suasana kampung mendadak lengang. (Durroh Fuadin
Kurniati)
MUSIM KAWIN
“Mak, ane siap!” teriak Ocid meninggalkan kandang si japrik. (Maya Madu)
MUSIM KAWIN YANG SALAH
Tarjo terkulai karena keracunan susu expired milik Surti. (Asih Wardhani)
HARGA CABE MELAMBUNG
Kekurangan stok semenjak muncul cabe-cabean yang tak jelas. (Aceha Kenji
Fauzi)
MUSIM BEGAL
Tak mau motornya dibegal, totong menelannya bulat-bulat. (Ademia Nurul
Fuada)
SIBUK PANEN
Emak, Juminten dan kutu rambut. (Ajeng Maharani)
"JAGA LILINNYA, DIK."
"JAGA LILINNYA, DIK."
Musim panen telah tiba. Dia berubah wujud.
(Ajeng Maharani)
KEMARAU PANJANG TELAH LEWAT
KEMARAU PANJANG TELAH LEWAT
"Syukurlah, sekarang air di Jakarta
melimpah ruah." (Ajeng Maharani)
MUSIM JAMAN EDAN
Pak Penghulu menelan ludah, ngeri melihat kedua
mempelai, Doni dan Dono. (Siti Chafidoh)
MUSIM MANCING
Mamat menyiapkan semua perlengkapan. Pasukan
keamanan siaga menghadapinya. (Anggarani Ahliah Citra)
TREND
“Rajin benar nggosok akik.” | “Iya, mau aku
tempel di gigi, jadi kawat akik.” (Asiah Ahmad)
MUSIM PANEN
Keramas tiap hari, Jeni dan suami kejar
produksi. (Damar Hening Sunyiaji)
BECEK
Rika menjinjing sepatunya, kedua kaki tertinggal
di dalam lumpur. (Siti Chafidoh)
GARA-GARA MUSIM KAWIN
Ia mengakhiri masa lajangnya di tiang rumah.
(Zahraa Senja)
FIKSIMINI
LOVERS #6
Kata wajib : PUNGGUNG
MISCALL TENGAH MALAM
Punggungnya tak henti bergetar. (Ajeng Maharani)
DI HARI KETIKA IA MATI
Ia memberikan tulang punggungnya pada sang putra sulung. (Annisa Azzarah)
LAWAKAN ADIK
Ibu gendut tertawa saat adik berkata punggungnya sebesar bis kota. (Eva
Sholiha)
SEMENJAK BERPISAH
Tulang rusukku menjelma tulang punggung. (Cahaya Qolbu)
SETELAH WANITA ITU PERGI
Aku mencuri punggung suaminya. (Dee Chie)
SOP TERLEZAT
Warung itu bertuliskan, ‘Tersedia sop tulang punggung. Khusus untuk para
wanita.’ (Ademia Nurul Fuada)
SOP IGA
Bik Yem memotong punggung majikannya. (Siti Chafidoh)
AYAM TIREN
Setelah dada dan paha turun harga, sekarang giliran punggung tak bertulang
diobral. (Maya Madu)
NASIB TKI di NEGERI TETANGGA
“Ini baru permulaan.” Sang majikan menempelkan setrika panas di
punggungnya. (Riebuan Cahaya)
NOMOR GILIRAN
“Jon, tahun depan giliranmu,” ujarku sambil menempelkan nomor di
punggungnya. Tahun depan, dia dibawa ke tukang jagal. (Rosi Ochiemuh)
MALU
Dia memindah wajah ke punggungnya. (Durroh Fuadin Kurniati)
MATEMATIKA
Dia belajar penjumlahan dari punggung bapaknya. (Durroh Fuadin Kurniati)
KONER
Tak punya gitar, dia membetot punggung temannya. (Durroh Fuadin Kurniati)
ZAMAN LUTH
“Sebenarnya aku menyukai punggung, bukan rusuk,” batin lelaki itu.
(Rinidiyanti Ayahbi)
KATANYA AYAH CINTA IBU
Ibu menangis terharu. Setiap malam ayah selalu membelai punggungnya dengan
sabuk kulit. (Eva Sholiha)
ANAK BARU BAPAK
"Sana ikut, nanti ngambil yang
ginian!" perintah Mbah Darmo sambil menunjukkan lembaran seratus ribu.
Anak kecil botak melompat ke punggung pria pilihan mbah Darmo. (Reema Mifta)
KANGEN
Aku selalu menyimpan potongan punggungmu, agar
kau tak hilang dari pandangan. (Yannah Akhras)
FIKSIMINI
LOVERS #7
Topik fiksimini: BUNGA
BUNGA – Belum mekar sudah dipetik. Di kamarnya, dia menangis, menahan
sakit. (Nona Reni)
BUNGA DESA – Ia berbuah sebelum bunganya mekar. (Yannah Akhras)
KARANGAN BUNGA – Menghiasi wajah Ibu Pertiwi dengan tulisan bela sungkawa.
(Lina Agustiani)
BUNGA SEDAP MALAM – Gang Dolly ditutup karena ditumbuhi bunga liar. (Lina
Agustiani)
BUNGA BANGKAI – Setiap hari kerjanya membisikan hasut di telinga tetangga.
(Lina Agustiani)
BUNGA KANTIL – Suryo tak pernah tahu, apa yang selalu dimakan kekasihnya.
(Indri Listya Rahman)
INGIN KAYA – Akhirnya ia menikah dengan bunga deposito. (Durroh Fuadin K)
ANGGREK BULAN – Diperlukan seratus astronot untuk bergantian merawat bunga
kesayangannya. (Durroh Fuadin K)
AWET MUDA – Tiap hari ia mengunyah melati. (Re Tiapian)
RENTENIR MENGGEDOR PINTU – Menyodorkan seikat bunga, mencekik bapakku.
(Naura Yani)
BUNGA TERAKHIR – “Hutangku lunas! Horree!” (Durroh Fuadin K)
BUNGA BANK – Gendut, gak mau diet. (Naura Yani)
BUNGA BANGKAI – Entah, di mana kuburnya. (Durroh Fuadin K)
MENIKAH DENGANMU – Hanya sebagai bunga tidur. (Naura Yani)
BUNGA di TEPI JALAN – Tak punya akte kelahiran. (Siti Chafidoh)
MANDI BUNGA – Wanita itupun berganti rupa. (Naura Yani)
AKIBAT MITOS – Tak pernah laku, Dino mencabut kembang kantil di keris
pengantin pria. (Anik Bunda Rara)
SEABADI EIDELWEIS – Susuknya tak terjamah cacing. (Indri Listya Rahman)
EFEK BAJU BUNGA-BUNGA – Kumbang-kumbang nakal mengejarku. (Siti Chafidoh)
TURUT BERDUKA CITA – Kecewa, sebuah karangan bunga ia kirimkan ke
pernikahan kekasihnya. (Penerbit LovRinz)
MANDI TERAKHIR – Ia tersenyum bahagia saat melihat tubuhnya dimandikan
bunga tujuh rupa. (Yannah Akhras)
(Diambil dari kelas #FiksiMiniLover di grup LovRinz and Friends)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar