gambar: @r3dcarra
Kau tahu benar, mereka senang mengataiku tuli, atau bengal, karena setiap kali aku tidak mendengarkan perintah-perintah. Tapi sungguh aku tidak tuli, hanya bengal. Dan aku tidak suka diperintah. Aku ini memang miskin. Ayah hanya seorang penjahit sepatu keliling. Pekerjaan yang hampir sia-sia, karena zaman sekarang, orang-orang tidak membutuhkan penjahit sepatu. Kau sendiri tahu itu, bukan? Tapi sekarang aku tidak akan diam lagi. Kaulah saksi dari janjiku ini. Ingatlah, nanti, saat mereka berteriak dan memakiku lagi dengan berkata: dasar tuli, tidak punya telinga, ya? Aku akan menjawab dengan lantang: TIDAK! Aku punya telinga, tapi aku hanya tidak punya daun telinga, karena setiap kali ayahku kekurangan uang, ibu memotong telinga kami (aku dan adik-adikku) untuk dijadikan lauk!
Apa kau mengerti sekarang? (*)
Waw ini suka keren, dan mak jleb di ending
BalasHapusTengkyuuu mbksayy ^^
BalasHapusEndingnya nendang!
BalasHapusHyaaaaa... *reflek langsung pegang telinga, jangan-jangan telinga saya akan dijadikan lauk pula :o Ah Kak Ajeng stok kekerenannya gak abis-abis ya hehehee
BalasHapusHuaaaa, kereeeenn (y)
BalasHapusbaru baca yang ini...huuuw mantab...
BalasHapusWow.. :)
BalasHapusWow.. :)
BalasHapusKeren...
BalasHapusKeren...
BalasHapus