Kamis, 09 Juni 2016

BERBURU

gambar: @r3dcarra



Malam semakin kasip. Ia mengendap-endap dengan waspada. Sesuatu itu masih bergeming sempurna. Sesuatu yang sudah seminggu ini menjadi incarannya.

Di hari lalu ia sedang tidak beruntung. Seseorang datang dan ia kehilangan mangsanya itu. Tapi tidak untuk malam ini. Ia harus segera mendapatkannya. Harus!

Mangsanya itu masih duduk dengan anggun dan ia hampir mendekatinya. Sebilah pisau tergenggam di tangan. Ia membekap, menggores leher. Sesuatu yang lembut itu malam ini berwarna keunguan. Ungu yang manis. Ia belum memiliki yang berwarna ungu, apalagi yang manis dan penuh. Dengan riang ia mengirisnya pelan-pelan agar potongannya sempurna. Ia tersenyum puas. Sangat puas. Satu lagi bibir akan ia gantungkan di atas pohon kesayangannya. Nanti, saat ia hendak tidur, bibir-bibir itu akan mendongeng untuknya, seperti bibir ibu yang ia rindukan. (*)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar