Judul Buku : Animus Seven Days
Penulis. : Ajeng Maharani
Penerbit. : LovRinz Publishing
Tebal. : xiv + 241 halaman
Cetakan. : cetakan pertama, September 2014
ISBN. :978-602-71451-0-8
Harga. : Rp. 54.900,-
Animus Seven Days adalah novel pertama Ajeng Maharani. Seorang wanita tiga
anak yang sudah menggemari menulis sejak duduk di bangku Sekolah Dasar. Aktif
di kegiatan mading dan majalah sekolah. Pernah berhenti menulis ketika bekerja.
Lalu aktif kembali saat berhenti bekerja dan bergabung di grup kepenulisan,
Komunitas Bisa Menulis pada juni 2013.
SINOPSIS
Animus memuat empat kisah tentang manusia yang terbelenggu oleh kebencian.
Amarah dan dengki membawa mereka ke Danau Sinabu. Sebuah danau yang penuh
angkara.
Sejatinya manusia tak cukup hanya memiliki hati. Karena terkadang hati
manusia pun bisa terluka, tersayat lalu berdarah. Seperti itulah yang dirasakan
oleh Salsa, tokoh utama dalam kisah pertama buku ini. Dentuman Hati. Sepenuh
hati dia memberikan cinta pada Darsaono, cinta yang tulus hingga membuatnya
buta. Karena sebenarnya Darsono sudah memiliki istri. Salsa begitu memujanya,
hingga dia larut dalam dekapan cinta lelaki itu yang membuatnya bahagia. Namun,
itj tidak berlangsung lama. Berawal dari handphone miliknya yang hilang,
beredarlah video syur antara Salsa si penyanyi dangdut dengan Darsono seorang
anggota dewan tertinggi di Pulau Maku-maku. Salsa harus berhadapan dengan pihak
kepolisian dan pengadilan karena dituduh menyebarkan video itu dan mencemarkan
nama baik Darsono. Dalam ketidak berdayaan dia juga harus menghadapi pihak
ketiga yang memanfaatkannya demi nafsu dan kesenangan sendiri. Sementara itu
ada pihak lain yang menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisinya. Di tengah
kepahitan hidup dan ketidakpedulian Darsono muncul sosok Ari. Lelaki misterius
dengan kaki pincang yang menentramkan dan menguatkan hati Salsa.
Sementara di kisah kedua, Cinta Si Gadis Lumpur, ceritanya lebih sederhana.
Yana yang anak orang kaya jatuh cinta dengan Nora anak petani miskin. Kisah
cinta mereka tidak di setujui oleh orang tua Yana. Ayah Yana yang seorang
petinggi kepolisian di Pulau Maku-maku mulai menyusun rencana untuk memisahkan
mereka. Meski cerita ini agak klise. Namun, dengan kemampuan penulis meramu
setiap kata dan merangkai kejadian-kejadian yang dialami Yana dan Nora baik
suka maupun duka dalam menghadapi ayahnya selama kurun waktu tujuh hari membuat
pembaca tidak akan meninggalkan selembar halaman pun di kisah ini.
Dalam kisah ketiga, Lelaki Dan Danau Legenda. Penulis membawa kita pada
sebuah danau yang menjadi legenda penduduk pulau Maku-maku. Sebuah legenda yang
membuat setiap pendengarnya merinding kektakutan. Danau Sinabu. Danau yang
mampu mewujudkan semua keinginan, impian, bahkan harapan yang telah mati
sekalipun. Hingga orang-orang memuja dan menyembahnya layaknya Tuhan. Namun,
semua itu ada harga yang harus di bayar. Adalah Guntur, seorang lelaki penebang
kayu yang berusaha mencari danau itu demi melihat kembali senyum di wajah Cuwa,
kekasihnya. Gadis itu telah kehilangan semangat hidup setelah di perkosa dan di
tinggalkan begitu saja di tengah hutan oleh penebang kayu liar. Dapatkah Guntur
menemukannya? Sedangkan danau itu telah lenyap di telan bumi.
Dan di kisah terakhir ada, Bunga. Seorang gadis kota yang datang ke pulau
Maku-maku untuk mencari tunangannya setelah dua tahun berpisah. Sebuah pesan
singkat dari lelaki itu, mengisyaratkan perpisahan dan menjadi penyebab
kekhawatiran hingga membuatnya datang ke pulau Maku-maku. Betapa terluka
hatinya ketika mendapati lelaki yang dicintainya telah berkhianat. Namun, rasa
simpati akan keadaan Cuwa yang memprihatinkan dan rasa cintanya yang besar pada
tunangannya mengalahkan luka dan kebencian di hatinya.
UNSUR INSTRINSIK NOVEL
Tema.
Novel ini bertemakan drama percintaan dan misteri bagaimana kebencian telah
mematikan jiwa juga hati hingga melupakan Tuhan.
Setting.
Melalui narasi yang menarik dan mendetail kita akan merasa terbawa, masuk
dalam tempat-tempat kejadian hasil fantasi penulis. Taman soka yang ada di
tengah alun-alun, hutan belantara dengan sungainya yang jernih, Tanjung Yaura
yang indah dan Danau Sinabu yang penuh angkara dan misteri.
Alur dan Gaya Bahasa.
Untuk alurnya sendiri penulis menggunakan alur maju mundur. Meski begitu
cukup menjelaskan sebab dan akibat tiap kejadian yang dialami para tokoh.
Dengan gaya bahasa sastra khas penulis dan diksi-diksi baru akan membuat dahi
berkerut untuk menafsirkannya hingga membuat kita berdecak kagum.
Penokohan.
Tokoh-tokoh dalam setiap cerita berkarakter kuat dan konsisten dari awal
hingga akhir cerita. Ada Salsa si penyanyi dangdut yang rapuh dan mendambakan
sebuah cinta sejati. Ari si lelaki misterius yang pincang, pendiam dan seorang
pembunuh bayaran. Yana pemuda tampan, cool, anak orang kaya dan ketua OSIS.
Nora si gadis ceria, ramah, murah senyum dan anak seorang petani miskin. Guntur
seorang lelaki penebang kayu, keras kepala dan bersedia melakukan apapun untuk
orang yang dicintainya. Bunga, seorang gadis kota yang mandiri, teguh
pendirian, penuh cinta kasih dan pemaaf. Terakhir ada Cuwa, gadis desa lugu,
pemalu dan egois.
Amanat.
Dalam novel ini penulis ingin mengungkapkan bawa tidak seharusnya
kebencian, amarah dan dendam mematikan hati dan jiwa hingga melupakan adanya
Tuhan. Dan sejatinya cinta yang tulus ikhlas adalah obat yang bisa
mengalahkannya.
KELEBIHAN NOVEL
Dari judulnya, Animus Seven Days. Menarik, hingga membuat pembaca penasaran
dan bertanya-tanya. Animus, dari bahasa apa dan apa maknanya? Seven day, apa
yang bisa terjadi dalam waktu tujuh hari?
Novel ini dibuat dalam waktu satu bulan. Sungguh waktu yang sebentar untuk
membuat sebuah novel yang berkualitas. Namun, penulis membuktikannya melalui
empat cerita yang disuguhkan dengan sempurna. Semua saling berhubungan dan
setiap detail kejadian menghubungkan antar tokoh dalam cerita pertama sampai
keempat.
KEKURANGAN NOVEL
Ada banyak kosa kata baru, meskipun tersusun dalam kalimat-kalimat indah.
Namun, untuk pembaca awam mungkin akan sulit menafsirkan maknanya.
Ada beberapa kejadian/adegan dalam cerita yang memperlihatkan kekerasan
yang tidak sesuai untuk di baca anak-anak ataupun yang belum cukup umur. Dan
sepertinya buku ini dikhususkan untuk pembaca dewasa.
KESIMPULAN
Buku ini sungguh bagus dan layak dibaca. Ada banyak makna kehidupan yang
terkandung dalam setiap cerita.
Demikian resensi dari saya, semoga bisa menjadi salah satu pilihan untuk
menambah koleksi buku anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar